Apa Itu Freelancer, Keuntungan dan Tangtangannya

173
0

Freelancer Menurut Istilah “tenaga lepas” atau “pekerja lepas” adalah untuk seseorang yang melakukan suatu pekerjaan. Pekerjaan yang mereka jalani sendiri disebut “pekerjaan lepas“.

Dalam bentuk bahasa Inggrisnya, “freelance“, istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Sir Walter Scott (1771-1832) dari Britania Raya dalam novelnya “Ivanhoe” untuk menggambarkan seorang “tentara bayaran abad pertengahan” atau metafora untuk sebuah “tombak yang bebas” (“free-lance“) (menunjukkan bahwa tombak tidak disumpah untuk melayani majikan apapun, bukan bahwa tombak (tersedia gratis). ( Wikipedia.org)

Profesi Freelance di Indonesia sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Sejak dulu telah banyak orang Indonesia melakukan pekerjaan paruh waktu mulai dari sektor informal seperti menjadi tukang parkir atau kuli bangunan lepas sampai ke sektor formal seperti menjadi penterjemah tersumpah, konsultan, ghost writer dan lain-lain.

Dulu profesi freelancer di Indonesia dipandang sebelah mata karena dianggap kurang bergengsi dan tidak menyediakan jaminan sosial yang mencukupi seperti asuransi atau adanya pensiun. Akan tetapi, seiring perkembangan teknologi terutama internet dan media sosial, profesi freelancer secara perlahan mulai mendapatkan pengakuan dan semakin banyak orang Indonesia yang mulai melakukan alih profesi menjadi seorang freelancer.

Menurut data dari ILO[1], jumlah angkatan kerja di Indonesia ada sekitar 128,3 juta sedangkan penduduk yang bekerja ada sekitar 120,8 juta. Hal ini berarti bahwa ada sekitar 7,5 juta penduduk Indonesia yang masuk dalam kategori angkatan kerja yang berstatus pengangguran.

ILO juga menunjukkan pertumbuhan angkatan kerja di Indonesia rata-rata 1.4 persen per tahun sedangkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah usaha baru di Indonesia hanyalah sebesar 0.9 persen per tahun. Hal ini berarti jumlah kesempatan kerja yang baru di Indonesia masih jauh lebih rendah dari pertumbuhan angkatan kerjanya sehingga jumlah pengangguran pun akan tetap tinggi.

Persaingan kerja yang ketat memaksa sebagian besar angkatan kerja yang menganggur ini untuk mengambil pekerjaan lepas dan di saat bersamaan, sebagian angkatan kerja yang sudah bekerja pun sering menggunakan waktu luangnya untuk mencari pekerjaan lepas dalam rangka menambah pendapatan mereka.

Keuntungan menjadi freelancer

Seorang freelancer memang tidak memiliki jaminan yang pasti mengenai gaji bulanan, asuransi kerja ataupun pensiun karena sifat pekerjaannya yang tidak mengikat. Akan tetapi, seorang freelancer pun bisa mendapatkan beberapa keuntungan yang tidak bisa didapat seorang pekerja tetap. Di antaranya adalah:

– Fleksibilitas waktu: seorang freelancer bisa menentukan sendiri jam kerjanya selama dia masih bisa memenuhi tenggat waktu pekerjaan yang diberikan klien.

– Fleksibilitas tempat: seorang freelancer bisa bebas menentukan tempat kerjanya sendiri. Dia bisa bekerja dari rumah, di sebuah kafe atau di pinggir pantai selama dia bisa mendapatkan sambungan internet untuk mengirimkan hasil pekerjaannya kepada klien. Oleh sebab ini juga banyak freelancer yang tidak perlu merasakan terjebak di kemacetan layaknya para pekerja tetap di kantor.

– Potensi pendapatan yang jauh lebih besar: seorang freelancer tidak terikat pada satu klien saja dan bisa mengambil job (pekerjaan) dari banyak klien sekaligus. Seringkali seorang freelancer berpengalaman bisa mendapatkan fee sebesar gaji bulanan seorang pekerja kantoran dari satu klien saja. Maka kalau dia bisa mengambil dua atau tiga klien sekaligus, otomatis pendapatannya bisa berkali-kali lipat daripada kalau dia bekerja di kantor.

– Potensi mengembangkan jaringan: seorang freelancer bisa punya kesempatan lebih besar untuk mengembangkan jaringannya dengan berbagai orang dari berbagai profesi. Keuntungan terbesar dari memiliki jaringan besar adalah memiliki banyak kesempatan untuk mendapatkan proyek atau mencari rekan kerja yang bisa diajak bergabung untuk memulai sebuah usaha atau proyek ke depannya. Hal seperti ini yang biasanya sulit didapat oleh orang yang hanya bekerja di kantor sepanjang hari.

Tantangan menjadi freelancer

Selain keuntungan-keuntungan di atas, untuk hidup dari freelancing pun memiliki banyak tantangan, di antaranya:

– Pendapatan awal yang rendah: di awal memulai karier sebagai seorang freelancer, biasanya pendapatan yang akan didapatkan dari klien akan rendah dikarenakan belum adanya portfolio. Oleh karena itu, sering di awal seorang freelancer mengambil proyek sebanyak-banyaknya untuk menambah portfolio. Seiring berkembangnya portfolio dan pengalaman, maka pendapatan seorang freelancer pun akan bertambah besar dan bisa mengalahkan gaji pekerja tetap hanya dari satu proyek saja.

– Butuh kedisiplinan: seorang freelancer tidak memiliki bos oleh karenanya dia harus bisa mendisiplinkan dan memotivasi diri sendiri agar bisa menyelesaikan pekerjaan untuk klien tepat waktu. Aset terbesar seorang freelancer adalah reputasinya dan tidak ada orang yang mau menyewa seorang freelancer yang terkenal tidak disiplin dan sering terlambat dalam menyelesaikan pekerjaan.

– Harus mampu mengelola keuangan dengan baik: karena pendapatan yang tidak tetap setiap bulannya, seorang freelancer harus mampu mengelola keuangan pribadinya dengan baik. Dalam satu bulan bisa saja seorang freelancer mendapatkan proyek yang mendatangkan pendapatan hingga puluhan juta akan tetapi, di bulan berikutnya bisa saja tidak ada proyek sama sekali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *